Thursday, May 17, 2007

Jika Feng Shui ‘Berbicara’ di Kantor Anda

Feng shui. Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata yang kental nuansa orientalnya ini? Mungkin mulai dari tata letak ruangan, barang-barang yang dipajang, sampai arah masuk sinar langsung terbayang di kepala Anda.

Metodologi peramalan serta analisa tata letak ruang yang aslinya berasal dari negeri panda ini memang semakin populer dalam masyarakat kita juga. Aturan feng shui seringkali dijadikan pedoman dalam menata ruangan, dipercaya agar segala hal berjalan dengan baik bila ikut aturan ini. Ragamnya pun mulai dari peruntungan sampai kesehatan dan jodoh.



Feng shui tidak saja dapat diterapkan di rumah lho, karena pada ruangan Anda di kantor pun, feng shui juga bisa membawa pengaruh harmonisasi karir. Percaya ataupun tidak percaya, yang jelas, bila Anda penasaran dan ingin membuktikan sendiri, beberapa ‘aturan’ di bawah bisa menjadi pedoman untuk mengatur ruangan kantor ala feng shui.
Bentuk Meja. Meja berbentuk L tidak bagus untuk perkembangan karir Anda di kantor. Selain itu sebaiknya pilihlah ukuran meja 150 cm x 85 cm.

Cahaya. Cahaya diyakini dapat mengaliri energi atau kekuatan pada tubuh dan pikiran Anda saat bekerja. Letakkan posisi meja kerja ke arah datangnya cahaya.
Posisi Duduk. Sebaiknya jangan duduk dengan posisi membelakangi rak buku yang tidak memiliki pintu. Rak jenis ini akan menyerap semua energi kreatif Anda (chi). Dipercaya jika posisi duduk Anda seperti ini maka kreatifitas Anda juga akan terhalang.
l Duduk menghadap dinding atau membelakangi jendela, juga dianggap akan berpengaruh buruk pada peruntungan Anda di kantor. Kalau memang posisi Anda tidak bisa dirubah, akali dengan memasang lukisan atau gambar pada dinding yang Anda belakangi. Letakkan cermin kecil di di atas komputer atau di atas meja, ini dipercaya dapat memantulkan kembali pengaruh buruk dari jendela bisa dihindari.
l Untuk Anda yang duduk membelakangi ‘area sibuk’, misalnya ruang meeting ataupun meja kerja rekan yang lain, sampirkan jaket pada sandaran kursi yang Anda duduki. Ini diyakini berfungsi melindungi Anda dari hal-hal yang tidak nyaman.
Di Atas Meja. Letakkan komputer di atas meja dengan posisi senyaman mungkin. Aksesoris yang berlebihan di atas meja, terutaman dengan warna-warna mencolok seperti merah, orange, biru atau ungu dipercaya dapat menyerap energi positif dari komputer.
l Senang memajang foto? Letakkan pigura di sisi kanan meja serta pilihlah foto-foto ceria dengan orang-orang terdekat Anda untuk meningkatkan gairah kerja.
l Jangan meletakkan telepon ditempat yang sulit dijangkau karena akan menimbulkan ‘chi’ negatif yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Letakkan file penting di sebelah kiri meja Anda untuk memacu energi yang dapat memperlancar prestasi kerja.
l Letakkan alat-alat tulis Anda dalam vas bunga dan segelas air minum karena dipercaya benda tersebut dapat meningkatkan produktifitas. Di sebelah manapun Anda meletakkan keduanya (alat tulis dan air minum) dapat meningkatkan kreatifitas Anda.

Jadi, percaya tidak percaya, kalau sudah penasaran, kenapa tidak dicoba?

Sumber Hanyawanita.com

Read More......

Ingin Karyawan Loyal? Benahi Program Pensiun dan Kesehatan!

Apa alasan Anda bertahan di tempat kerja sekarang? Gaji besar, tunjangan menarik, atau keduanya? Namun berdasarkan survey yang dilakukan Watson Wyatt terhadap 201 perusahaan di Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaan memperkirakan karyawan akan loyal antara lain karena ada tunjangan kesehatan dan program pensiun yang disediakan perusahaan tempat bekerja.


Watson Wyatt Indonesia melakukan mensurvey 201 perusahaan, dimana 80% merupakan perseroan terbatas, 6% perusahaan terbuka (go public) dan 5% perusahaan milik perorangan. Menurut Lilis Halim, Managing Consultant Watson Wyatt Indonesia dalam presentasinya di hadapan media di Jakarta baru-baru ini, metode survey dilakukan dengan cara wawancara top eksekutif perusahaan yang bersangkutan.
Dari hasil survey disimpulkan bahwa tigadari empat perusahaan di Indonesia merasa perlu untuk membenahi program pensiun dan kesehatan karyawannya dalam lima hingga 10 tahun mendatang.

"Populasi yang menua adalah isu sosial ekonomi yang akan menjadi masalah besar di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, pada abad 21. Usia para tenaga kerja semakin bertambah tua sementara banyak perusahaan dan karyawan yang belum siap menghadapi masa pensiun itu," ujar Lilis saat temu pers memaparkan temuan Watson Wyatt dari penelitian "Ageing Workforce 2006", sebuah penelitian tentang populasi yang menua di 11 negara besar Asia Pasifik.
Populasi yang menua, lanjut Lilis, akan berdampak besar terhadap pola rekrutmen karyawan serta beban biaya kesehatan dan pensiun yang harus ditanggung oleh perusahaan dan karyawan. Menurut data yang ada, populasi tenaga kerja di Indonesia yang berusia 50 tahun ke atas telah mencapai 16% pada 2005, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 28% pada 2030 dan menjadi 37% pada 2050. Dalam angka absolut, populasi akan menjadi hampir tiga kali lipat dari 38 juta pada 2005 menjadi sekitar 123 juta pada 2050. Sebuah angka yang luar biasa bukan?
Terkait dengan itu, sekitar 64% perusahaan di Indonesia percaya bahwa perubahan demografis karena meningkatnya populasi yang menua akan berdampak pada sektor ekonomi dan masyarakat. "Sekitar 81% yang kami survey percaya bahwa karyawannya akan memberi apresiasi tinggi bila perusahaan memberi tunjangan pensiun. Namun kenyataannya hanya 10% pekerja Indonesia yang mendapatkan tunjangan pensiun, baik dari perusahaan maupun perorangan," tutur Lilis.

lebih lanjut Lilis menjelaskan,"Penelitian ini bertujuan mempelajari pandangan perusahaan terhadap manfaat tunjangan kesehatan dan pensiun dalam rangka menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berprestasi."

Dalam paparannya Managing Consultant Watson Wyatt Indonesia ini mengungkapkan bahwa berdasar hasil penelitian Watson Wyatt di kawasan Asia Pasifik terindikasi bahwa sebagian besar pemerintah dan perusahaan di kawasan, termasuk Indonesia, akan menghadapi kenaikan beban SDM yang bermakna karena lebih dari 70% pekerja kini berharap perusahaan menanggung biaya kesehatan dan pensiun mereka. "Masalah ini akan berdampak keuangan besar bagi perusahan dalam 20 tahun mendatang mengingat kemampuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sangat terbatas," ujar Lilis.

Untuk mengatasi masalah ini, lanjut Lilis, perusahaan perlu membuat skema pensiun sejak dini dengan membagi beban biaya kepada perusahaan dan karyawan. "Hal ini tidak saja akan memberi jaminan hari tua bagi karyawan, tetapi juga akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mempertahankan tenaga berpotensi tinggi agar tetap bekerja di perusahaan yang sama," ujar Lilis mengambil kesimpulan.
Nah, apakah perusahaan Anda sudah menyediakan tunjangan kesehatan dan dana pensiun untuk karyawan?

Sumber Hanyawanita.com

Read More......

Bila Proyek Terhambat Bos Pelit

Kepribadian setiap orang memang tidak ada yang sama persis. Begitu pula dengan bos Anda. Mungkin bos Anda yang dulu tegas dan disiplin, tetapi begitu murah hati dan royal. Sedangkan bos Anda yang sekarang cukup fleksibel, tetapi sangat penuh perhitungan, alias pelitnya minta ampun.
Susahnya punya bos pelit, kadang mungkin segala sesuatu yang berhubungan dengan finansial harus melalui proses argumentasi yang cukup alot. Hasilnya pun belum tentu diapprove, bisa jadi juga dimentahkan kembali dengan segala alasan. Padahal permintaan Anda bukanlah untuk kepentingan pribadi, tapi untuk menjalankan proyek potensial bagi perusahaan.

Akibatnya, apalagi kalau bukan Anda yang harus pandai-pandai mengatur pengeluaran dan kreatif memanfaatkan anggaran yang terbatas. Ada siasat yang bisa Anda lakukan agar si bos memberi lampu hijau untuk anggaran dan proyek bisa sukses.
Konsep & ide jelas
Memperjelas konsep dan ide yang akan dimatangkan pada bos dan tim Anda sudah pasti adalah hal yang harus dilakukan pertama kali. Dari sini, Anda harus langsung memperhitungkan jumlah dan biaya pengeluaran. Tentunya dengan rinci dan lengkap dengan estimasi waktu pengerjaan sampai matang. Bila dari awal sudah disodorkan dengan rinci, termasuk biaya, paling tidak, bos Anda tidak akan kaget dan bisa mempertimbangkanya lebih dulu, tanpa harus langsung bilang tidak.

Efisien dan kreatif

Buatlah apa-apa saja yang masih bisa dipergunakan dari sisa proyek terakhir, yang masih bisa digunakan dan didaur ulang. Cek kembali untuk biaya pengeluaran material, apakah benar-benar membutuhkan yang baru, atau bisa tetap jalan dengan kombinasi material baru 75% dan sisanya lama, atau setengah-setengah. Walaupun dituntut kreatifitas cukup tinggi untuk ini, tapi justru biaya dapat dipangkas.

Presentasi menarik

Buatlah presentasi ide-ide Anda dengan menarik, tentunya lengkap dengan anggaran lagi. Presentasi yang menarik dan menjanjikan akan membuat si bos juga berpikir positif dan optimis akan kesuksesannya. Keputusan akhir ini tentunya juga didasarkan pada jumlah dana yang tersedia dengan waktu kerja dan hasil akhir proyek yang telah Anda gambarkan dalam proposal.

Evaluasi

Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi. Ini wajib dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang didapat, sekaligus juga membuktikan hasil jerih payah Anda pada si bos. Cantumkan semua ide yang telah terealisir serta efisiensi biaya yang telah Anda dan tim kerja lakukan. Kepuasan klien atas hasil akhir proyek tersebut juga akan mempengaruhi penilaian objektif bos terhadap profesionalisme Anda.

Bila ia melihat konstribusi Anda dan tim yang begitu maksimal pada perusahaan, semoga bukan hal yang berbelit-belit lagi baginya untuk lebih royal berinvestasi mengeluarkan anggaran, alias tidak pelit lagi.

Sumber Hanyawanita.com


Read More......