Wednesday, May 9, 2007

Saat Usia Dipandang Sebelah Mata...

Hani (22), lulusan luar negeri dengan nilai akademik memuaskan berhasil bekerja di sebuah perusahaan advertising terkemuka di Jakarta. Hani sangat suka pekerjaannya dan dia memang mumpuni untuk itu. Namun ada hal mengganjal saat harus menghadapi klien yang jauh lebih tua. Saat pertama kali rapat dan berbagi ide dengan mereka, Hani kerap dipandang sebelah mata.
"Memang setelah saya kemukakan ide-ide, mereka mengubah pandangan terhadap saya, tak lagi dilihat sebagai anak kecil. Tapi kan capai juga kalau tiap kali bertemu klien baru saya dianggap anak kemarin sore yang belum becus bekerja apalagi memegang jabatan tinggi," keluh lajang yang menjabat posisi Art Director ini.

Banyak orang menilai Hani terlalu muda memegang jabatan tersebut. Namun soal kemampuan, Hani boleh diadu dengan yang lebih senior. Anda termasuk yang mengalami hal ini? Memang mengesalkan ya. Kita dinilai dari usia dan penampilan luar. Nah, agar tidak senewen terus-menerus, mari kita cek apa saja yang bisa dijadikan 'bekal' agar Anda lebih tangguh dalam menyikapi masalah itu dan pada akhirnya orang lain akan menaruh hormat pada Anda:


v Nobody's Perfect
Untuk memperoleh kredibilitas tidak berarti bahwa Anda harus menjadi seorang yang sempurna. Kredibilitas akan dinilai berdasarkan pada apa yang Anda ketahui dan apa yang tidak, serta bagaimana Anda menyikapi hal tersebut. Dengan kata lain ada harus bersikap realistis untuk mau mengakui apa yang tidak bisa Anda kerjakan dan apa yang bisa anda kerjakan. Jika anda dapat melakukannya maka orang lain (termasuk klien dan rekan kerja senior) pasti akan menaruh hormat dan percaya pada kemampuan Anda.


v Aturan Main
Dalam dunia kerja selalu ada aturan main yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis, seperti cara berbusana dan berkomunikasi Sehebat apa pun Anda atau seberapa banyak pun gelar yang disandang aturan tersebut tidak boleh diabaikan. Anda harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Jika Anda kebetulan berusia muda mau mengikuti aturan maka kesenjangan antara senior dan yunior akan dapat diminimalisasikan dengan cepat.

v Tunjukkan Kinerja
Satu cara paling efektif menghilangkan kritik atau pandangan negatif dari orang lain adalah dengan menunjukkan kinerja. Intinya adalah orang lain jarang peduli bagaimana Anda mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan, tetapi yang menjadi pokok perhatian adalah apakah Anda mampu mengerjakan tugas dengan baik. Sekali orang yang mengritik Anda melihat bahwa Anda melakukan suatu pekerjaan atau tugas dengan sukses maka ia akan berhenti menganggap remeh.

v Hargai Perbedaan
Perbedaan akan selalu ada, dan tak selalu bisa disatukan. Tak usah kecil hati, sebab bisa saja hal tersebut tidak disebabkan oleh Anda melainkan memang sudah menjadi karakteristik dari rekan kerja senior. Salah satu cara agar hal ini tak membuat frustasi adalah dengan mengakui adanya perbedaan tersebut dan menunjukkan bahwa memang ada perbedaan cara dan gaya kerja antara Anda yang berusia muda dengan para senior yang berusia lebih tua.

v Rendah Hati
Dalam bekerja ada banyak kesempatan di mana kita dituntut untuk bersikap rendah hati dengan mau berbagi atau mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain, terutama untuk hal-hal yang bukan menjadi kompetensi kita. Pada saat Anda tahu bahwa ada orang lain yang lebih kompeten untuk mempresentasikan suatu materi pada klien atau kepada atasan Anda, maka tidak ada salahnya jika kita berikan kesempatan kepada rekan tersebut. Selain itu, Anda pun harus berani untuk menolak suatu tugas-tugas yang bukan menjadi kompetensi Anda.

Nah, muda usia bukan hambatan untuk meretas karir ke jenjang tertinggi kok...

Sumber Hanyawanita.com

No comments: